Asuhan Keperawtan Vomitus
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Tn.M
DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN: VOMITUS
DI BANGSAL MULTAZAM RS MUHAMADIYAH SELOGIRI
WONOGIRI
DISUSUN OLEH:
NUR AZIZ
AKADEMI
KEPERAWATAN MAMBAUL’ULUM
SURAKARTA 2016-2017
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Tn.M
DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN: VOMITUS
DI BANGSAL MULTAZAM RS MUHAMADIYAH SELOGIRI
WONOGIRI
A.
Pengkajian
Pengkajian di
lakukan pada hari senin 23 januari 2017 pukul
08.40 WIB sumber data di peroleh dari pasien, keluarga pasien, dan rekam
medik.
1.
Biodata
a.
Biodata
Pasien
1.
Nama : Tn.M
2.
Umur : 70th
3.
Jenis
kelamin : Laki-Laki
4.
Agama : Islam
5.
Status : Kawin
6.
aLamat : kedung banteng rt 01/04 sendang ijo
7.
Pendidikan : Smp
8.
Pekerjaan :
Buruh
9.
Suku : Jawa
10.
Bangsa : Indonesia
b.
Biodata
Penangung Jawab
1.
Nama : Ny.L
2.
Umur : 34th
3.
Jenis
kelamin : Perempuan
4.
Agama : Islam
5.
Alamat : kedung banteng rt 01/04 sendang ijo
6.
Status : Kawin
7.
Pendidikan : Smp
8.
Pekerjaan :
Buruh
9.
Suku : Jawa
10.
Bangsa : Indonesia
11.
Hub
Dengan pasien : Anak
c.
Masuk
Rumah Sakit
1.
Hari/tanggal :
Sabtu,21 januari 2017 pukul 14.45 WIB
2.
No
RM : 061xxx
3.
Diagnosa
Medis :
vomitus (muntah)
2.
Riwayat
kesehatan
a.
Keluhan
utama
Pasien
mengatakan mual
b.
Riwayat
penyakit sekarang
Pasien
mengatakan selama dirumah mengeluh mual muntah,pusing dan sesak nafas kemudian
oleh keluarga dibawa ke IGD rs muhamadiyah selogiri pada tanggal 21 januari
2017 pukul 14.45 WIB dengan keluhan mual dan muntah sehari 6x dan mengatakan
nyeri pada perut ,pusing dan sesak
nafas. Hasil pemeriksaan fisik TD:130/80mmHg N:90x/menit S:36,5 RR:20x/menit.
Pasien di IGD mendapatkan terapi infus asering 20tpm,ondasentron 4mg,antalgin
500mg terapi O2 3 lpm. Selanjutnya pasien dibawa ke bangsal multazam
dengan diagnosa vomitus pada tanggal 21 januari 2017 pukul 16.30 WIB
c.
Riwayat
penyakit dahulu
Pasien
mengatakan sebelumnya belum pernah di rawat di rumah sakit
d.
Riwayat
penyakit keluarga
Pasien
dan keluarga mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes millitus dll.
Keterangan:
laki
laki
perempuan
pasien
tinggal
serumah
garis
keturunan
garis
perkawinan
3.
Pemeriksaan
fisik
a.
Kesadaran
Composmetis,
E4 V6 M5
b.
Tanda-tanda
vital
TD : 140/80mmHg
N : 90x/menit
R : 20x/menit
S : 36,5
c.
BB/TB
BB : 60 KG
TB : 172 CM
IMT : 28,3
d.
Kepala
Masocepal,
rambut hitam, tidak ada luka tidak ada benjolan
e.
Mata
Konjungtiva
merah muda, simetris kanan dan kiri, sklera berwarna putih
f.
Wajah
Simetris,
tidak ada luka, tidak ada benjolan abnormal
g.
Hidung
Simetris
kanan dan kiri tidak ada sekret, terpasang alat bantu nafas canul 3 lpm
h.
Mulut
Tidak
ada stomatitis, mukosa bibir kering, tidak ada luka, gigi kotor
i.
Telingga
Simetris
kanan dan kiri, tidak terlihat penumpukan serumen, tidak terpasang alat bantu
dengar
j.
Leher
Tidak
ada pembesaran tyroid, tidak ada luka
k.
Dada
Paru :
I : Pengembangan paru kiri dan kanan
simetris, tidak ada luka
P : Sonor
P : Tidak ada krepitasi,tidak ada nyeri
tkan
A : Vesikuler
Jantung :
I : Ictus cordis tidak tampak, tidak
ada jejas
P : Sonor
P : Ictus cordis teraba di intercosta
4-5
A : Reguler
l.
Abdomen
I : Bentuk simetris kanan dan kiri
tidak terlihat benjolan
A : Bising usus terdengar 15x/menit
P : Tympani
P : Tidak ada nyeri tekan lepas
m.
Genetalia
Anus
bersih tidak terpasang dc
n.
Anus/rektal
Tidak
terdapat hemoroid
o.
Ektermitas
Atas : Terpasang infus
Asering 20tpm ditangan kanan. Kekuatan otot 1 tangan kanan dan kiri lemas dan
sulit digerakkan
Bawah : kaki kanan dan kiri
tidak dapat digerakkan kekuatan otot 1
Tonus
otot
1 1 - -
1 1 - -
p.
Kulit
Sawo
matang, tidak ada lika bekas oprasi , kulit kering Capylari Reffil Time <3 detik
SKALA NORTON
|
||||
HAL YANG DINILAI
|
4
|
3
|
2
|
1
|
KONDISI FISIK
|
BAIK
|
SEDANG
|
BURUK
|
SANGGAT BURUK
|
|
ü
|
|
|
|
STATUS MENTAL
|
SADAR
|
APATIS
|
BINGGUNG
|
STUPPOR
|
|
|
ü
|
|
|
AKTIVITAS
|
JALAN SENDIRI
|
JALAN DENGAN BANTUAN
|
KURSI RODA
|
TEMPAT TIDUT
|
|
|
ü
|
|
|
MOBILITAS
|
BEBAS BERGERAK
|
AGAK TERBATAS
|
SANGGAT TERBATAS
|
TIDAK MAMPU BERGERAK
|
|
|
ü
|
|
|
INKONTINENSIA
|
KONTINEN
|
KADANG KONTINEN
|
SELALU INKONTINEN
|
|
|
ü
|
|
|
|
KETERANGAN :
a.
16-
20 :
Tidak beresiko
b.
12-15
:
Beresiko
c.
<12 : Resiko tinggi
Pasien
tidak beresiko dicubitus
4.
Pengkajian
Pola Fungsi Menurut Handersond
a.
Pola
bernafas
Sebelum sakit : pasien
mengatakan dapat bernafas spontan tanpa menggunakan alat bantu
Selama sakit :pasien
mengatakan bernafas menggunakan alat bantu nasal canul 3 LPM
b.
Pola
makan
Sebelum
sakit :
pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu sayur lauk pauk nasi 1
porsi habis
Selama sakit : pasien
mengatakan makan 3x sehari dengan menu diet yang di sediakan rumah sakit habis ¼ porsi
Status nutrisi
A.
(antoprometri) : BB :60kg TB :172cm IMT :28,3
B.
(biokimia) : HB.13.1 g/dl HT.36.4 %
C.
(clinical) :
compos metis,GCS 15 E4 M6 V5
D.
(dietary) : pasien mengatakan makan 3x
sehari dengan menu diet yang di sediakan rumah sakit habis ¼ porsi
c.
Pola
minum
Sebelum
sakit : pasien mengatakan minum air putih
1 hari +_ 9 gelas belimbing (9x+_200ml=1800ml) dan kadang minum teh manis 1 gelas (+_200ml)
Selama
sakit : pasien mengatakan minum air
putih 1 hari +_ 5 gelas belimbing (5x+_200ml=1000ml)
d.
Pola
eliminasi
Sebelum
sakit : pasien mengatakan BAB 1x sehari
konsistensi sedang, warna kekuning-kuningan dengan bau khas,.
Selama
sakit : pasien mengatakan BAB 1x dalam
2 hari dengan konsistensi padat, warna kekuning-kuningan dengan bau khas
Balance
cairan
Intake
:
minum
+ makan : 1000cc
Injeksi
: 11cc
Infus
: 1500cc
Am
(5xBB) : 300 cc +
2811
Output :
feses
: 50cc
Urin : 1500 cc
Muntah : -
Iwl
(15XBB) : 900 cc +
2450
Keseimbangan
cairan :
Itake
– Output :2811-2450= 361cc
e.
Pola
gerak
Sebelum
sakit : pasien mengatakan dapat bergerak
bebas tanpa menggunakan alat bantu
Selama
sakit :pasien mengatakan tidak dapat
bergerak bebas karena terpasang alat infus di tanggan kanan 20 tpm
Indeks
katz
NO
|
Fungsi
|
Mandiri
|
Dibantu
|
1
|
Mandi
|
|
ü
|
2
|
Berpakaian
|
|
ü
|
3
|
Ketoilet
|
|
ü
|
4
|
Berpindah
|
ü
|
|
5
|
Kontinen
BAB/BAK
|
|
ü
|
6
|
Makan
|
ü
|
|
Indeks
katz : E ( mandiri kecuali mandi, berpakaian, dan ketoilet )
f.
Pola
pemeliharaan portus tubuh
Sebelum
sakit : pasien mengatakan jarang
berolahraga
Selama
sakit : pasien mengatakan tidak dapat
berolahraga karena di rawat di harus beristirahat
g.
Pola
berpakaian dan kebersihan tubuh
Sebelum
sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari
tanpa bantuan keluarga
Selama
sakit : pasien mengatakan mandi 1x
sehari dengan sibin dan bantuan keluarga
h.
Pola
tidur dan beristirahat
Sebelum
sakit : pasien mengtakan tidur 7 jam pada
malam hari dan 1 jam pada siang hari
Selama
sakit : pasien mengatakan tidur 4 jam
pada malam hari dan tidak tidur siang
i.
Pola
menghindari bahaya
Sebelum
sakit : pasien mengatakan dapat
menghindari bahaya tanpa bantuan orang lain
Selama
sakit : pasien mengatakan tidak dapat
menghindari bahaya, aktivitas di bantu oleh keluarga
NO
|
Kemungkinan jatuh
|
Ya/Tidak
|
Skor
|
1
|
Riwayat
jatuh
|
Tidak
|
0
|
2
|
Mempunyai
riwayat sekunder
|
Tidak
|
0
|
3
|
Mempunyai
alat bantu, tidak tirah baring
|
Ya
|
0
|
4
|
Terpasang
infus
|
Ya
|
20
|
5
|
Gaya
berjalan normal
|
Ya
|
0
|
6
|
Status
normal
|
Ta
|
0
|
Keterangan
:
a.
Skor
0 – 24 = resiko rendah
b.
Skor
25 – 50 = resiko sedang
c.
Skor
> 50 = resiko tinggi
Kesimpulan resiko jatuh rendah
j.
Pola
beribadah
Sebelum
sakit : pasien mengatakan sholat 5 waktu
sehari
Selama
sakit :pasien mengatakan tidak solat
dengan berdiri
k.
Pola
komunikasi
Sebelum
sakit : pasien mengatakan dapat
berkomunikasi dengan baik
Selama
sakit :pasien mengatakan hanya
berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat yang menjenguk
l.
Pola
bekerja
Sebelum
sakit : pasien mengatakan rutin bekerja
Selama
sakit : pasien mengatakan tidak bekerja
karena harus beristirahat
m.
Pola
rekreasi
Sebelum
sakit : pasien mengatakan biasa mencari
hiburan dengan menonton tv
Selama
sakit : pasien mengatakan hiburan di
rumah sakit hanya erabat yang menjenguk
n.
Pola
belajar
Sebelum
sakit : pasien mengatakan belum paham
tentang penyakitnya
Selama
sakit : pasien mengatakan belum
memdapat informasi yang jelas tentang penyakitnya
5.
Data
penunjang
Pemeriksaan
laboraturium di lakukan pada tanggal 21 januari 2017.
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai rujukan
|
Satuan
|
WBC
|
6.6
|
3.4-10.0
|
Pm3
|
RBC
|
4.16
|
3.80-580
|
P9
|
HBG
|
13.1
|
11.0-16.5
|
g/dl
|
HTC
|
36.4
|
35.0-50.0
|
%
|
PLT
|
201
|
150-390
|
Pm3
|
PCT
|
163
|
100-500
|
%
|
ZLYM
|
25.5
|
17.0-48.0
|
103mm3
|
MON %
|
5.1
|
4.0-10.0
|
103mm3
|
GRAN%
|
69.4
|
43.0-76.0
|
103mm3
|
Terapi
di IGD:
-
Infus
asering 20tpm
-
Injeksi
ondansentron 40mg
-
Antalgin
500mg
-
Oksigen
canul 3 lpm
Terapi
di bangsal:
-
Infus
asering 20tpm
-
Injeksi
ondansentron 40mg
-
Antalgin
500mg b
-
Oksigen
canul 3 lpm
-
Omeprazole
-
furosemide
6.
Data
fokus
a.
Data
subjektif
-
Pasien
mengatakan sering muntah muntah
-
Pasien
mengatakan kepala pusing
-
pasien
mengatakan sakit perut atau nyeri
-
pasien
mengatakan sulit bernafas atau sesak nafas
b.
Data
objektif
-
Pasien
tampak lemah dan keluar keringat
-
Pasien
tampak gelisah
-
Pasien
terpasang selang oksigen canul 3 lpm
-
Pasien
makan habis 2 sendok makan
-
TTV
TD : 140/80mmHg
S : 36,5
RR : 20x/menit
N : 90x/menit
Status nutrisi
-
(antoprometri) : BB :60kg TB
:172cm IMT :28,3
-
(biokimia) : HB.13.1 g/dl HT.36.4 %
-
(clinical) :
compos metis,GCS 15 E4 M6 V5
-
(dietary) : pasien mengatakan makan
3x sehari dengan menu diet yang di sediakan rumah sakit habis ¼ porsi
7.
Analisa
data
NO
|
Tanggal
|
Data
|
Problem
|
Etiologi
|
1
|
|
-Ds:pasien mengtakan nyeri perut
-Do: P: pasien mengatakan nyeri perut saat muntah
Q:Nyeri sseperti tertusuk tusuk
R:Nyeri pada area perut
S:Skala nyeri 6
T:Myeri terus menerus
|
Nyeri
|
Agen
cidera biologis
|
2
|
|
-Ds:pasien
mengatakan muntah sehabis makan,nafsu makan menurun
-Do:
-porsi makan
menurun menjai ¼ porsi
-Pasien
tampak gelisah dan kesakitan
A.
(antoprometri):BB
:60kg TB :172cm
IMT
:28,3
B.
(biokimia) :HB.13.1 g/dl HT.36.4 %
C.
(clinical) :compos
metis,GCS 15 E4 M6 V5
D.
(dietary) :pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
menu diet yang di sediakan rumah sakit
habis ¼ porsi
|
Nutrisi
kurang dari kebutuhan
|
Intake
menurun
|
3
|
|
-Ds: pasien mengatakan kepala
pusing
-Do:
pasien tampak turgor kulit kering,mukosa bibir kering
Balance cairan
Intake :
minum
+ makan : 1000cc
Injeksi
: 11cc
Infus
: 1500cc
Am
(5xBB) : 300 cc +
2811 2811
Output :
feses
:
50cc
Urin : 1500 cc
Muntah : -
Iwl
(15XBB) : 900 cc +
2450
Keseimbangan
cairan :
Intake–Output:
2811-2450= 361cc
|
Defisit
volume cairan
|
Kehilangan
cairan aktif
|
Tanggal
|
NO.DX
|
Tujuan dan KH
|
Intervensi
|
|
1
|
Setelah
dilakukan tindakan kep. Selama 3x24 jam nyeri dapat teratasi dengan KH:
- Skala nyeri 6 menjadi 3
- Nyeri berkurang
- Pasien tampak rilexs
- pasien tampak nyaman dan tidak meringis kesakitan
|
-
Pantau
dan kaji TTV
-
Ajarkan
tehnik relaksasi nafas dalam
-
Berikan
posisi yang nyaman
-
Kolaborasi
dengan okter pemberian terapi obat
|
|
|
-
|
-
|
|
|
-
|
-
|
B.
Diagnosa
keperawatan
No.Dx
|
Diagnosa keperwatan
|
Tanggal di temukan
|
Tanggal teratasi
|
1
|
Nyeri b.d
agen cidera biologis
|
|
|
2
|
Nutrisi
kurang dari kebutuhan b.d Intake menurun
|
|
|
3
|
Devisit
volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
|
|
|
C.
Implementasi
lTg
|
No dx
|
Implementasi
|
Respon
|
paraf
|
|
1.2.3
|
- Mengkaji TTV
|
DS:pasien
mengatakan mual
DO:TD.140/80
N:90x/menit S:36 RR:20x/menit
|
|
|
2
|
- Mengajarkan relaxsasi nafas dalam
|
DS:pasien
mengatakan bersdia diajarkan relaxsasi nafas dalam
DO:pasien
tampak kooperatif mengikuti relaxsasi
|
|
|
2.3
|
- Memberi makan sesuai menu rs
|
DS:pasien
mengatakan terima kasih
DO:pasien
tampak menerima makan
|
|
|
2.3
|
- Memberikan posisi yang nyaman
|
DS:pasien
mengatakan bersedia diberikan posisi yang nyaman
DO:pasien
pada posisi yang nyaman
|
|
|
1.2.3
|
- Menganjurkan untuk minum +- 7-8 gelas belimbing perhari
|
DS:pasien
mengatakan bersedia
DO:pasien
tampak minum jus
|
|
|
1.2.3
|
- Menganjurkan makan sedikit tapi sering
|
DS:pasien
mengatakan bersedia
DO:pasien
tampak mengerti
|
|
|
2.3
|
- Memberikan posisi yang nyaman
|
DS:pasien
mengatakan bersedia diberikan posisi yang nyaman
DO:pasien
pada posisi yang nyaman
|
|
|
1.2.3
|
- Menganjurkan makan sedikit tapi sering
|
DS:pasien
mengatakan bersedia
DO:pasien
tampak mengerti
|
|
|
1.2.3
|
- Mengganti flabot infus asering 20 tpm
|
DS:pasien mengatakan ifus habis
DO:infus
asering terpasang 20 tpm
|
|
|
1
|
- Mengukur TTV
|
DS:pasien
mengatakan mual
DO:TD.120/80
N:80x/menit S:36 RR:20x/menit
|
|
|
1.2.3
|
- Membreikan injeksi ondansentron 4mg, injeksi antalgin 500mg
|
DS:pasien mengatakan bersedia di injeksi
DO:obat
tampak masuk melalui selang infus
|
|
|
2
|
- Mengajarkan relaxsasi nafas dalam
|
DS:pasien
mengatakan bersdia diajarkan relaxsasi nafas dalam
DO:pasien
tampak kooperatif mengikuti relaxsasi
|
|
|
1.2.3
|
- Menganjurkan untuk minum +- 7-8 gelas belimbing perhari
|
DS:pasien
mengatakan bersedia
DO:pasien
tampak minum jus
|
|
|
2.3
|
- Memberikan posisi yang nyaman
|
DS:pasien
mengatakan bersedia diberikan posisi yang nyaman
DO:pasien
pada posisi yang nyaman
|
|
|
1.2.3
|
- Mengukur TTV
|
DS:pasien
mengatakan mual
DO:TD.120/80
N:80x/menit S:35 RR:20x/menit
|
|
|
1.2.3
|
- Mengganti flabot infus asering 20 tpm
|
DS:pasien mengatakan ifus habis
DO:infus
asering terpasang 20 tpm
|
|
|
1.2.3
|
- Membreikan injeksi ondansentron 4mg, injeksi antalgin 500mg
|
DS:pasien mengatakan bersedia di injeksi
DO:obat
tampak masuk melalui selang infus
|
|
D.
Evaluasi
Tanggal
|
NO DX
|
Evaluasi
|
paraf
|
26-01-2017
|
1
|
S
: P: pasien mengatakan nyeri perut saat muntah
Q:Nyeri sseperti tertusuk tusuk
R:Nyeri pada area perut
S:Skala nyeri 6
T:Myeri
terus menerus
O : pasien tampak rilexs
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi di pertahankan
-
Ajarkan
relaxsasi nafas dalam
-
Berikan
posisi yang nyaman
-
Kolaborasi
dengan okter pemberian terapi
|
|
26-01-2017
|
2
|
S :pasien mengatakan tidak muntah
lagi sehabis makan
O : pasien tampak tenang
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dipertahankan
-
Berikan
makan sedikit tapi sering
-
Kolaborasi
dengan ahli gizi
|
|
26-01-2017
|
3
|
S : pasien mengatakan tidak pusing
O : -pasien tampak ceria
-turgor kulit baik
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dipertahankan
-
Anjurkan
untuk minum 7-8 gelas belimbing perhari
-
Kolaborasi
engan okter pemberian terapi
|
|
Komentar
Posting Komentar