Asuhan Keperawatan Hipertensi
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Tn S
DENGAN
GANGGUAN KARDIOVASKULER : HIPERTENSI
DI
RUANG MINA RS MUHAMADIYAH
SELOGIRI
WONOGIRI
Di
susun oleh :
NUR AZIZ
AKADEMI KEPERAWATAN
MAMBA’UL ‘ULUM
SURAKARTA
2017
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Tn S
DENGAN
GANGGUAN KARDIOVASKULER : HIPERTENSI
DI
RUANG MINA RS PKU MUHAMADIAH SELOGIRI
WONOGIRI
A.
Pengkajian
Pengkajian
dilakukan pada tanggal 10 februari 2017 pukul 10.00 WIB. Data diperoleh dari
pasien,keluarga pasien dan rekam medis
1. Biodata
pasien
a. Biodata
pasien
1) Nama
: Tn S
2) Umur : 8 0thn
3) Jenis
kelamin : Laki-laki
4) Pendidikan : Sd
5) Agama : Islam
6) Pekerjaan
: Tidak bekerja
7) Status : Menikah
8) Alamat : Gendasan
2/VIII,wonoharjo,wonogiri
9) Suku : Jawa
10) Bangsa : Indonesia
b. Biodata
penagggung jawab
1) Nama
:Tn G
2) Umur : 36 thn
3) Jenis
kelamin : Laki-laki
4) Agama : Islam
5) Pendidikan
: SMA
6) Pekerjaan : Swasta
7) Suku
bangsa : Jawa
8) Alamat : Gendasan 2/VIII
wonoharjo,wonogiri
9) Hub
dgn pasien : Anak
c. Masuk
rumah sakit
Hari/tanggal : Kamis 09 februari 2017
No
register : 082xxx
Diagnosa
medis : HT krisis
2.
Riwayat
Kesehatan
a. keluhan
Utama
pasien
mengatakan pusing
b. Riwayat
Penyakit sekarang
Sebelum
di rawat di rumah sakit muhamadiah selogiri keluarga pasien mengatakan pasien pergi
ke kebun untuk memacul di kebunnya,
setelah selesai memacul pasien pulang terus langsung tidur dan bangun
tidur jam 13.00 WIB, saat pasien bangun pasien mengatakan kepada istrinya kalau
pasien merasa nyeri kepala, posisisi pasien masih tiduran di tempat tidur karena
tidak kuat untuk berjalan. kaki kanan dan
tanggan kanan terasa kesemutan lalu pasien memangil istrinya dan megatakan
pasien tidak bisa bangun karena kepalanya terasa pusing, lalu istri pasien memangil anaknya dan
pasien meminta untuk dibawa kerumah sakit muhamadiyah selogiri, keluarga pasien
langsung membawa ke rumah sakit, pasien diterima/masuk rumah sakit lewat IGDpada
tanggal 9 Febuari 2017, pasien
mendapatkan terapi infus RL 20 tpm, pemeriksaan laboratorium. EKG, TD: 180/100 mmHg
N: 42 x/menit S: 36 0c RR: 20 x/menit. Pasien mendapatkan infuse RL 20 tpm, citicolin
250mg,santagesik 1gr, acran 50mg.
Oralnya amlodipin 10mg, dan di IGD mengeluh pusing. pasien dipindah bangsal
mina pada tanggal 09 februari
2017 pukul 18.30 WIBpasien mengatakan
pusing dan nyeri kepala saat dikaji, TD: 160/80 mmHg, N: 90 x/menit, S: 36 0c,
R: 20 x/menit.
c. Riwayat
Penyakit Dahulu
Pasien
mengtakan belum
pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit apapun. pasien
baru pertama kali
ini di rawat di RS muhamadiah selogiri.
d.
Riwayat Penyakit
Keluarga
Keluarga
pasien mengatakan di dalam keluaganya tidak ada yang mempunyai penyakit
keturunan seperti hipertensi dan asma. Didalam anggota
keluarganya garis keturunan
Tn S juga tidak mempunyai penyakit menular.
3.
Pemeriksaan
Fisik
a.
Kesadaran
Composmentis
= GCS E : 4 V:5 M: 6 = 15
b.
Tanda – tanda vital
TD : 160/80 mmHg
S :36 0c
N : 90
x/menit
RR : 20 x/menit
c.
TB/BB
TB : 162 cm
BB : 60kg
IMT: 22,9
d.
Kepala
Masocepal,
rambut beruban dominan putih, tidak ada luka, tidak ada benjolan, rambut sedikit lepek
e.
Mata
Konjungtiva
merah muda,simetris kanan kiri, sklera berwarna putih, keluagra pasien
mengatakan pandangan sedikit kabur
f.
Wajah
Simetris
kanan kiri, tidak ada luka, tidak ada benjolan abnormal
g.
Hidung
Simetris
kanan kiri,tidak terpasang alat bantu pernafasan O2, tidak ada sekret, tidak
ada polip
h.
Mulut
Mukosa
bibir kering, tidak
ada stomatitis, tidak ada luka, simetris ,gigi ompong
i.
Telingga
Simetris
kanan kiri, tidak
ada luka, tida ada penumpukan serumen, pasien mengatakan pendegaran bermasalah
sejak 2 tahun yang lalu,
pasien
sulit mendengar.
j.
Leher
Arteri
karotis teraba, tidak
ada luka, tidak
ada pergeseran trakea, tidak
ada pembesaran getah bening,
tidak
ada pembesaran kelenjar tyroid
k.
Dada
Paru
Inspeksi :
perkembangan dada simetris
Perkusi :
sonor
Palpasi : tidak ada krepitasi
tidak ada nyeri tekan
Auskultasi :vesikuler
Jantung
Inspeksi : icus cordis
tidak tampak,tidak ada luka
Perkusi :sonor
Palpasi :tida ada nyeri tekan dan lepas
Auskultasi :reguler
l.
Abdomen
Inspeksi : simetris kanan kiri
tidak terlihat benjolan abnormal
Auskultasi : bising usus terdengar
15X permenit
Perkusi : tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
dan lepas
m.
Genetalia
Tidak
terpasang alat bantu DC
n.
Anus/rektal
Tida
mempunyai hemorid
o.
Ekstermitas
Atas : lengkap,terpasang infus RL 20tpm
di tanggan kanan sejak tanggal 09-02-2017,pada tanggal 10-02-2017 infus asering
tetesan infus 20 tpm
Bawah : lengkap tidak ada odema tida ada
kelainan
Tonus
otot Reflek
5
|
4
|
5
|
4
|
+
|
+
|
+
|
+
|
p. Kulit
Sawo
matang, tidak ada luka bekas
operasi, tidak
ada jejas, turgor
kulit kurang baik, CRT <
3
detik
Skala Norton
Hal yang dinilai
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Kondisi fisik
|
ü
|
Sedang
|
Buruk
|
Sangat buruk
|
Status mental
|
Sadar
ü
|
apatis
|
binggung
|
Stupor
|
Aktifitas
|
Jalan sendiri
|
Jalan dengan bantuan
ü
|
Kursi roda
|
Ditempat tidur
|
Mobilisasi
|
Bebas gerak
|
Agak terbatas
|
Sangat terbatas
ü
|
Tdk mampu bergrak
|
Inkontensia
|
Kontinen
ü
|
Kadang kontinen
|
Selalu kontinen
|
Inkontinen uri dan allV
|
Keterangan :
a. 16-20 :tidak beresiko
b. 12-5 : beresiko
c. <12 : resiko tinggi
Kesimpulan
: tida beresiko dekubitus (17)
4. Pengkajian pola fungsi
menurut Henderson
a. Pola
bernafas
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan bernafas
spontan. Tidak mengunakan alat
bantu nafas O2
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan
bernafas spontan tida mengunakan alat bantu O2
b. Pola
makan
Sebelum sakit :pasien mengatakan makan sering,kadang
makan 2x sehari (pagi-sore), kadang menu yang tida terkontrol kadang dengan
lauk bebek goreng,sayur bayam,ikan,habis satu porsi BB : 60
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan makan 3x
sehari sesuai menu rumah sait dan snack dari rumah sakit makan habis ½ porsi
diit makan Tn S bubur nasi rendah garam
Status nutrisi
A (antropometri) : BB :60kg, TB 162, IMT =22,9
B ( biokimia ) : tanggal 09 februari 2017
WBC
7,2 RBC 3,69 HGB 11,6 HCT 32,4 PLT 206
C (clinical) : composmentis GCS E4 V5 M6 = 15
D (diit) :
bubur nasi rendah garam 3x1 hari dengan nasi lauk
c. Pola
Minum
Sebelum sakit : pasien mengatakan air putih 1 hari 1
botol air mieral 1500ml,biasanya
setiap pagi minum satu gelas air teh 200ml
Selama sakit : pasien mengatakan satu hari 1botol (600ml)
d. Pola
eliminasi
Sebelum sakit : pasein megatakan BAB 1x sehari dengan
konstipasi padat warna dan bau khas,tidak ada darah,buang air kecil 3-4x/hari
Selama sakit : pasen mengatakan selama di rawat
dirumah sakit belum BAB, BAK 2x/hari
Balance cairan
intake
:
|
Minum 600cc
|
Output
:
|
Fases -
|
|
injeksi 6cc
|
|
Urine 1000cc
|
|
Infus
20tpm 1500cc
|
|
Muntah -
|
|
|
|
|
2406cc
|
1500
|
Keseimbangan cairan intake-output
= 2406 - 1500
= 906
e. pola
gerak
sebelum sakit : pasien mengatakan bebas bergerak secara mandiri
selama sait : pasien mengatakan
tidak bisa bergerak secara bebas ,kadang pasien merasa pusing dan nyeri,pasien
dibantu oleh keluarga karena terpasang infus di tangan kanan dan pusing
indekz kazt
No
|
Fungsi
|
Mandiri
|
Dibantu
|
1
|
Mandiri
|
|
ü
|
2
|
Berpakaian
|
|
ü
|
3
|
Ke toilet
|
|
ü
|
4
|
Berpindah/kontinen
|
|
ü
|
5
|
BAB/BAK
|
|
ü
|
6
|
Makan
|
ü
|
|
(
Mandiri makan )
f. Pola
pemeriksaan postur tubuh
Sebelum
sakit : keluarga pasien mengatakan
berlahraga seminggu sekali dengan jalan pelan
Selama
sakit : keluarga pasien
mengatakan aktivitasnya berolahrga tida bisa melaukan karena harus di rawat di
rumah sakit karena merasa pusing dan nyeri tanggan kanan nya erpasang infus
asering 20tpm
g. Pola
berpakaian dan kebersihan tubuh
Sebelum
sakit : keluarga pasen mengatakan
sebelum di rawat di rumah sait pasien mandi dan berganti pakaian 2xsehari tanpa
bantuan keluarga
Selama
sakit : keluarga pasien
mengatakan mandi di sibin 1x sehari pada sore hari dan ganti pakaian 1x sehari
h. Pola
tidur dan istirahat
Sebelum
sakit : keluarga pasien mengatakan
belum di rawat di RS tidur ± 7-8 jam 1jam (13.00-14.00), 7jam
(22.00-05.00)
Selama
sakit : keluarga pasien
mengatakan selama di rawat di rumah sakit ±5jam
i.
Pola menghindari bahaya
Sebelum
sakit : keluarga pasien mengatakan dapat menghindari
bahaya secara mandir tanpa bantuan orang lain
Selama
sakit :keluarga pasien
mengatakan aktifitas pasien masih dibantu keluarga ,kadang pasien juga ingin
menurunkan pengaman di sisi tempat tidur karena BAK tida bisa di pispot
No
|
Modifikasi skala
morse
|
Skor
|
|
1
|
Riwayat jatuh
|
tidak
|
0
|
2
|
Mempunyai
diagnosa sekunder
|
ya
|
15
|
3
|
Mengunakan alat
bantu:tirah baring
|
ya
|
15
|
4
|
Terpasang infus
|
ya
|
20
|
5
|
Gaya berjalan
:normal
|
ya
|
0
|
6
|
Status
mental:orientasi trhdp kemampuan
|
ya
|
15
|
Keterangan
a. Resiko 0-21 : resiko rendah
b. Resiko
25-50 : resiko sedang
c. Resiko <50 : resiko tinggi jatuh
kesimpulan : resiko jatuh tinggi (55)
j.
Pola beribadah
Sebelum sakit :
keluarga pasien mengatakan sholat 5 waktu
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan tidak
melakukan sholat secara berdiri
k. Pola
komunikasi
Sebelum sakit : keluarga pasien megatakan dapat
berkomunikasi dengan baik kepada keluarga.tetangga
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan,pasien
hanya dapat berkomunikasi dengan keluraga dan tim medis
l.
Pola bekerja
Sebelum sakit :keluarga Pasien mengatakan kegiatannya
memacul kebonan
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan hanya di
tempat tidur tidak melakukan
kegiatan bekerja seperti biasanya
m. Pola
rekreasi
Sebelum sakit :
kelurga pasien mengatakan pasien sering melakukan kegiatan membersihkan rumput
slah satu hobinya
Selama sakit :
pasien megatakan hiburannya di rumah sait hanya televisi dan para kerabat kalau
datang dan tim medis
n. Pola
belajar
Sebelum sakit :
kelurga pasien mengatakan belum tahu tentang penyakit yang di derita oleh
pasien
Selama sakit :
kelurga pasien mengatakan sering berkonsultasi dengan tim medis tentang cara
mengurangi rasa nyeri dan pusing yang dialami oleh Tn S.
5.
Data
Penunjang
a. Pemeriksaan
laboratorium pada tanggal 09 februari 2017
pemeriksaan
|
hasil
|
satuan
|
Rujukan
|
WBC
|
7.5
|
10³/mm
|
3.5-10.0
|
RBC
|
3.69
|
|
3.00-5.80
|
HGB
|
11.6
|
|
11.0-16.5
|
HCT
|
32,4
|
|
35.0-50.0
|
PLT
|
206
|
|
150-390
|
PCT
|
166
|
|
100-500
|
MCV
|
88
|
|
80-97
|
MCH
|
31.3
|
|
26.5-37.5
|
MCHC
|
35.6
|
|
31.5-35.0
|
RDW
|
15.5
|
|
10.0-15.0
|
MPV
|
8.1
|
|
6.5-11.0
|
PDW
|
14.3
|
|
10.0-16.0
|
% LYM
|
17.1
|
|
17.0-40.0
|
%MON
|
5.1
|
|
4.0-10.0
|
%GRA
|
77.7
|
|
43.0-76.0
|
#LYM
|
1.2
|
|
1.2-3.2
|
#MON
|
0.3
|
|
0.3-6.8
|
#GRA
|
6.0
|
|
1.2-6.8
|
SGOT : 40
SGPT : -
UREUM : 63,7
CRETININ :1,3
b. Pemeriksaan
EKG tanggal 09 februari 2017
I :HR
45 25mm 5-1 Hmn
II :HR
45 25mm 5-1 Hmn
1II :HR 43 25mm 5-1 Hmn
V1 :HR 43
25mm 5-1 Hmn
V2 :HR 43 25mm 5-1 Hmn
V3 :HR 46 25mm 5-1 Hmn
V4 :HR 45 25mm 5-1 Hmn
V5 :HR 45 25mm 5-1 Hmn
V6 :HR 42 25mm 5-1 Hmn
AVR :HR 42 25mm 5-1 Hmn
AVL :HR 41 25mm 5-1 Hmn
AVF :HR 42 25mm 5-1 Hmn
c.
Terapi medis
(IGD)
09 februari 2017
-
Infuse RL 20 tpm
-
Citicolin 250mg/12j
-
Santagesik 1gr/12j
-
Acran 50mg/12j
-
Amlodipin 1x10mg
|
10 februari
2017
-
Inf Asering 20tpm
-
Petidin 1amp/drip/
flab
-
Santagesik 1gr/12j
-
Acran 50mg/12j
-
Neulin 3x500
-
Cetropil 4x3gr
|
11 februari
2017
-
Santagesik 1gr/12j
-
Acran 50mg/12j
-
Neulin 3x500
-
Cetropil 4x3g
-
Diazepam 2mg
-
Episan 1cth
|
12 februari
2017
-
Santagesik 1gr/12j
-
Acran 50mg/12j
-
Carnevit 1x1
-
Amplodipin 10mg
-
Diazepam 2mg
-
Episan 1cth
|
6.
Data fokus
-
Pasien mengatakan kepalanya pusing leher kaku
-
Pasien mengatakan pandangan kabur saat berdiri
-
Pasien mengatakan badanya lemas dan susah melakukan
aktifitasnya
-
Pasien mengatakan nyeri kepala
P : pusing
cekot-cekot
Q :cekot-cekot
R :dikepala
S :6
T :hilang
timbul
Data objektif
-
Pasien tampak lemas
TD : 160/80
N : 90
S : 36,0
RR : 20x/menit
-
Mata pasien tampak sempoyongan saat duduk dan selalu
berpegangan pengaman
-
Pasien tampak bedrest dan dibantu aktifitasnya
-
Pasien tampak menahan nyeri skala 6 dan membuka mata
secara pelan-pelan
7.
a. Analisa Data
No
|
Tanggal
|
Data
|
Problem
|
Etiologi
|
1
|
10 feb 2017
|
Data subjektif
:
-
Pasien mengatakan
pusing,lemas leher kaku,tanggan dan kaki kesemutan
Data Objektif
-
Pasien tampak lemas
TD: 180/100
N : 42x/menit
S:36,0
RR:20xmnt
|
Resiko
penurunan curah jantung
|
Peningkatan
afleroad,vasokontraksi iskemia
|
2
|
10 feb 2017
|
Data fokus:
-
Pasien mengatakan nyeri
kepala
P: pusing cekot-cekot
Q: cekot-cekot
R: dikepala
S: 6
T: hilang timbul
Data objektif
-
Pasien tampak menahan
nyeri/meringis kesakitan
-
Pasien tampak memegangi
kepala
TD:180/100
N:42xmnt
S:36,0
RR:20xmnt
|
Nyeri akut
|
Peningkatan
vaskuler seredral dan iskemik
|
3
|
10 feb 2017
|
Data subjektif
-
Pasien mengatakan badanya
lemes suasah melakukan aktifitasnya
Data objektif
-
Pasien Mandi tampak
disibin,berpakaian dibantu
-
Pasien tampak tiduran di
tempat tidur
-
Infuse RL 20 tpm tampak
terpasang
|
Intoleransi
aktifitas
|
Kelemahan umum
|
B.
Diagnose keperawatan
No
|
diagnosa
|
Tgl ditemukan
|
Tgl
teratasi
|
paraf
|
1
|
Resiko
penurunan curah jantung b.d avterload fasokontraksi
|
10 feb 2017
|
|
|
2
|
Nyeri akut
b.d peningkatan vaskuler serebral
|
10 feb 2017
|
|
|
3
|
Intolereansi
aktifitas b.d kelemahan fisik
|
10 feb 2017
|
|
|
C.
Rencana keperawatan
Tgl
|
no
|
Tujuan dan KH
|
intervensi
|
rasional
|
10 feb 2017
10.00
WIB
|
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah nyeri akut teratasi
dengan KH :
1. Ada penurunan skala nyeri(1)
2. Pasien menggambarkan rasa rileks diwajah
3. TTV dalam batas normal
TD: 120/80
N:80
S:36.0
RR: 20Xmnt
|
1. Identifikasi adanya pencetus bila ada frekuensi durasi ini intersitas
dan lokasi nyeri
2. Tinggikan kepala (tempat tidur) bila nafas pendek
3. Pertahankan lingkungan nyaman
4. Ajarkan teknik nafas dalam
5. Kolaborasi pemberian analgetik
|
1. Membedakan nyeri
2. Memudahkan bernafas dan mencegah hipoksia
3. Mengurangu stress
4. Mengurangi rasa sakit
|
|
2
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali 24 jam masalah penurunan curah
jantung b.d after load vasokontraksi teratasi dengan KH:
-
Tidak ada penurunan jantung
-
Ttv dalam batas normal
-
Irama jantung stabil
|
1. Observasi ttv secara berkala
2. Catat keberadaan kualitas denyutan sentral x primer
3. Beri posisi nyaman
4. Anjurkan tehnik relaksasi
5. Kolaborasi dengan tim medis
|
1. Perbandingan dan tekanan
darah meningkat adalah gambaran dari keterlibatan
vaskuler
2. Denyutan carotis radialis dan mungkin teramati
3. Penurunan resiko kerusakan intoleransi
4. Dapat menurunkan rangsang jantung yang dapat menimbulkan setres
5. Pemberian terapi medis
|
3.
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam aktivitas b.d kelemahan fik
teratasi dengan KH:
Tanda-tanda
vital 120/80
80
36.0
20xmnt
Mampu
berpindah secara mandiri
|
1. Observasi TTV
2. Kaji penyebab lemehan dalam aktivitas
3. Berikan bantuan dalam aktivitas
4. Kolaborasi dengan dokter
|
1. Mengetahui TTV sebelum dan setelah aktivitas
2. Mengetahui aktivitasnya yang lemah
3. Pemenuhan kebutuhan perawatan dari posisitanpa mempengaruhi kebutuhan
O2 dalam tubuh Peningkatan
terhadap Aktivitas
4. Pemebrian terapi medis
|
D. Implementasi
Tgl/jam
|
No/dx
|
Implementasi
|
Respon
|
10 febuari
2017
10.00
WIB
|
1.2.3
|
Melakukan
pengkajian data umum (Riwayat penyakit, identitas, keluhan utama, dan gaya
hidup) dan pemeriksaan fisik.
|
Ds : keluarga
pasien mengatakan pasien baru kali ini mengalami penyakit hipertensi
Do : Keluarga
pasien tampak menanyakan kondisi pasien
|
15:00
WIB
|
1.2.3
|
Mengkaji TTV
|
Ds : pasien
mengatakan bersedia ditensi
Do :
TD:160/80mmHg
N: 90x/menit
S: 360C
R:20x/menit
|
Jam 17:00
WIB
|
|
Memberikan
obat oral amlodipin 10 mg
|
Ds: Pasien
mengatakan ‘Ya’
Do: Obat
tampak ememinum obat
|
Jam
22:00
WIB
|
|
Melakukan Injeksi citicolin 250 mg,
santalgesik 1gr, acran 50mg
|
Ds : Pasien
mengatakan bersedia di injeksi
Do: Obat masuk
di IV kateter
|
Jam 24:00 WIB
|
|
Memberikan injeksi
Gatropril
|
Ds: Pasien
mengatakan bersedia di suntik
Do: Obat masuk
di IV kateter
|
11 febuari
2017
05:00
WIB
05:00
|
1.2.3
|
Mengkaji TTV
|
Ds: Pasien
mengatakan beredia ditensi
Do:
TD: 140/90
mmHg
N: 80 x/menit
R: 20 x/menit
S: 36 0C
|
Jam
05:10
WIB
|
2
|
Melakukan
teknik distraksi relaksasi
|
Ds: Pasien
mengatakanbersedia ajarkan teknik distraksi relaksasi
Do: Pasien
tampak mengikuti
|
Jam
08:00
WIB
|
|
Memberikan Injeksi
santagesik 1gr, acran 50mg, neulin 500mg
|
Ds: pasien
mengatakan ‘ya’
Do: obat masuk
ke IV kateter
|
Jam 10:00
WIB
|
|
Melakukan TTV
|
Ds: pasien
mengatakan bersedia ditensi
Do:
TD: 140/90
mmHg
S :36 0C
N: 80 x/menit
R: 20x/menit
|
Jam 12:00
WIB
|
|
Memberikan
obat oral diazepam 2mg, episan 1 cth
|
Ds: pasien
megatakan ‘ya’
Do: pasien
tampak meminum obat
|
Jam 16:00
WIB
|
|
Memberikan Injeksi
neulin 500mg, gastrofil 12gr
|
Ds: pasien
mengatakan ‘ya’
Do: obat masuk
lewat IV kateter
|
Jam 20:00
WIB
|
|
Memberikan Injeksi
santagesik1gr, acran 500mg,, neulin 500mg
|
Ds: pasien
mengatakan ‘ya’
Do: obat masuk
lewat IV kateter
|
12 febuari
2017 05:00
WIB
|
|
Mengkaji TTV
|
Ds: Pasien
mengatakan bersedia di tensi
Do:
TD: 130/80
mmHg
N : 84 x/menit
S : 360C
R : 20x/menit
|
Jam 06:00 WIB
|
|
Memberikan
obat oral amlodipin 10mg, diazepam 2mg, epison 1cth
|
Ds: pasien
mengatakan ‘ya’
Do: pasien
tampak meminum obatnya
|
Jam 10:00 WIB
|
|
Melakukan
teknik ditraksi relaksasi
|
Ds: pasien
bersedia dilakukan distraksi relaksasi
Do: pasien
tampak komperhensif
|
Jam 10:00
10.30
|
|
Menaikan
pengaman samping kanan dan kiri
Menjelaskan
tentang rendam kaki air hangat
|
Ds: pasien
mengatakan ‘ya’
Do: Pasien
tampak tidur
DS: pasien
mengatakan ya
Do: pasien
tmpak kooperatif
|
E. Evaluasi
Tanggal
|
No/dx
|
Evaluasi
|
Paraf
|
12 febuari
2017
11.30
|
1
|
S: pasien
mengatakan lemas berkurang
O:
TD: 130/80
N : 84
x/menit
S : 36 0C
R : 20
x/menit
A: Masalah penurunan curah jantung teratasi
P: Intervensi dipertahankan
- Pantau tanda-tanda vital
- Kolaborasi dengan toim medis lain dalam memantau nilai laboratorium
klinik
|
|
12 febuari
2017
11.30
|
2
|
S: Pasien
mengatakan nyeri berkurang
O: Pasien
tampak rileks sekala nyeri 3
P: pusing cekot-cekot
Q:cekot-cekot
R: dikepala
S:3
T: hilang timbul
A: Masalah
nyeri teraasi sebagian
P: Intervensi
dilanjutkan
- Skala nyeri 3
- Ajarkan nafas dalam
- Berikan posisi nyaman
|
|
12 febuari
2017
11.30
|
3
|
S: Pasien
mengatakan aktivitas bisa dilakukan sendiri
O: Pasien
tampak bisa duduk tanpa dibantu keluarga
A: Masalah
intoleransi aktivitas teratasi
P: intervensi
di hentikan
|
|
Komentar
Posting Komentar