Asuhan Keperawatan Asma Bronchial
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. R
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN : ASMA BRONCHIALE
DI RUANG MINA RS MUHAMMADIYAH SELOGIRI
WONOGIRI
DISUSUN OLEH :
NUR AZIZ
AKADEMI KEPERAWATAN MAMBA’UL ULUM
SURAKARTA
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. R
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN : ASMA BRONCHIALE
DI RUANG MINA RS. MUHAMMADIYAH SELOGIRI
WONOGIRI
A.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari
Sabtu, 11 Februari 2017, Pukul 14 00 WIB. Data diperoleh dari pasien, keluarga
pasien dan rekam medis.
1. Biodata
a.
Biodata Pasien
1. Nama : Sdr R
2. Umur : 16 tahun
3. Jenis
kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan
: SMA
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
7. Status : -
8. Alamat : Pulorejo Wonogiri
9. Suku : Jawa
10. Bangsa : Indonesia
b.
Biodata Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. N
2. Umur : 38 tahun
3. Jenis
kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan
: SMP
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : PNS
7. Alamat : Pulorejo Wonogiri
8. Suku : Jawa
9. Hubungan
dengan pasien : Ayah
c.
Masuk Rumah Sakit
Hari/tanggal : Jum’at, 10 Februari 2017 (Pukul 18.10 WIB)
No
Register : 038xxx
Diagnosa
medis : Asma Bromchiale
2. Riwayat
Kesehatan
a. Keluhan
Utama
Sesak nafas, mual
b. Riwayat
Penyakit Sekarang
Sebelum pasien dirawat di RS Muh
Selogiri pasien mengatakan sesak nafas dan mual karena habis lari-lari saat
sore hari karena keluarga merasa panik, keluarga pasien langsung membawa pasien
ke RS Muh Selogiri dengan menggunakan kendaraan pribadi. Sesampainya di RS
pasien langsung di bawa ke IGD dan langsung mendapatkan terapi O2 3
lpm dan dipasang infus RL 20 tpm. Injeksi aminopilin 10 mg dan obat oral salbutamol ½ tab. Pada saat dikaji
pasien masih mengeluh sesak dan mual. TD : 120/60, N : 100 x/menit, S : 360C,
R : 26x/menit. Kemudian pasien dipindahkan ke bangsal mina pada hari Sabtu
Pukul 18.10 WIB.
c. Riwayat
Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit asma
sejak kecil dan flek paru-paru. Keluarga pasien juga mengatakan dahulu pernah
mondok selama 4 hari di RSUD
Sukoharjo, pasien mempunyai penyakit asma karena keturunan dari ibunya.
d. Riwayat
Penyakit Keluarga
Pasien dan keluarga pasien mengatakan di keluarganya
ada yang mempunyai penyakit asma dari ibunya.
3. Pemeriksaan
Fisik
a. Kesadaran
Composmentis, GCS : E4 V5 M6
Jumlah 15
b. TTV
TD :
120/60 mmHg
N :
100 x/menit
S :
360C
R :
26 x/menit
c. TB/BB
TB :
163
BB :
41
IMT :
BB = 41
=
41 = 15,43
(TB)2 (1.63)2 (2.6569)
d. Kepala
Mesochepal, rambut hitam, tidak ada luka, tidak ada
ketombe, bersih tidak berminyak.
e. Mata
Konjungtiva merah muda, simetris kanan dan kiri,
sclera berwarna putih
f. Wajah
Simetris, tidak ada luka, tidak ada benjolan abnormal
g. Hidung
Simetris kanan dan kiri, terpasang alat bantu nafas O2
3 lpm tidak ada secret tidak ada polip hidung
h. Mulut
Mulcosa bibir kering tida ada stomatitis, gigi
lengkap, lidah bersih, fungsi perasa baik.
i.
Telinga
Simetris kanan dan kiri, tidak ada luka tidak terlihat
penumpukan serumen, tidak ada alat bantu dengar, fungsi pendengaran baik.
j.
Leher
Simetris kanan dan kiri tidak ada luka tidak ada
pembesaran getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
k. Dada
-
Paru :
I : Pengembangan paru kanan dan kiri simetris, tidak
ada luka
P : Hipersonor
P : Taktil femitus teraba, simetris kanan dan kiri
A : Whezing
-
Jantung
I : Ictus cordis terlihat di ICS 4 – 5 mid clavicula sinistra
P : Redup
P : Ictus cordis teraba di ICS 4 – 5
A : Bunyi jantung 1 – 2 reguler
l.
Abdomen
I : Simetris kanan dan kiri
A : Beristaltik usus 20 x/menit bising usus 18 x/menit
P : Dulnes
P : Tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas
m. Genetalia
Bersih, tidak terpasang DC
n. Anus
Tidak ada iritasi, tidak ada hemoroid
o. Ekstremitas
Atas : lengkap tidak ada kelainan,
terpasang infus RL 20 tpm ditangan kanan dan terpasang O2 3 lpm
Bawah : Lengkap tidak terpasang DC
|
|
|
|
|
|
Tonus Otot Refleks
|
|||||
|
|||||
p. Kulit
Sawo matang, tidak ada luka, tidak ada jejas, turgor
kulit baik CRT < 3 detik
Hal yang dinilai
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Kondisi fisik
|
Baik
|
Sedang
|
Buruk
|
Sangat Buruk
|
|
|
√
|
|
|
Status Mental
|
Sadar
|
Apatis
|
Bingung
|
Stupor
|
|
√
|
|
|
|
Aktivitas
|
Jalan Sendiri
|
Jalan dengan bantuan
|
Sangat terbatas
|
Tidak mampu bergerak
|
|
|
√
|
|
|
Mobilitas
|
Bebas bergerak
|
Agak terbatas
|
Sangat terbatas
|
Mampu tidak bergerak
|
|
|
√
|
|
|
Inkontinesia
|
Kontinen
|
Kadang kontinen
|
Selalu kontinen
|
Inkontinen urin dan alvi
|
|
|
√
|
|
|
Keterangan
a : 16-20 : tidak beresiko
b : 12-5 : beresiko
c : <12 : resoko tinggi
Kesimpulan
: tidak beresiko decubitus score (16)
4. Pengkajian
Pola Menurut Henderson
a.
Pola Bernafas
-
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bernafas
spontan tanpa alat bantu nafas
-
Selama Sakit : Pasien mengatakan sesak dan batuk
terpasang O2 3 LPM
b.
Pola Makan
-
Sebelum Sakit : Pasein mengatakan makan 1 x
sehari 1 porsi
-
Selama sakit : pasien mengatakan mau makan 3x
/hari habis 1 porsi menu rumah sakit.
Status Nutrisi
A.
(Antropometri) : IMT . BB = 15.43
(TB)2
B.
(Biokimia) : Lab Hb : 12.9 g/dl (11.0 – 16.5)
C.
(clinical) : GCD, E4, V5, M6 = 15
D.
(Dietry) : Pasien mengatakan makan 1 porsi menu
RS
c.
Pola Minum :
-
Sebelum sakit : pasien mengatakan jarang minum ±
750 cc /hari
-
Selama sakit : pasien mengatakan minum susah
hanya minum jika haus ± 800 cc
d.
Pola Eliminasi
-
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1 x sehari
dan BAK 3 – 4 /hari ± 2000 cc
-
Selama sakit : Pasien mengatakan belum bias BAB
dan BAK 3 – 4 x/hari ± 2000 cc
Blance Cairan
Intake :
-
Infus :
1500 ml - Output BAK : 2000 cc
-
Minum :
800 cc BAB : -
-
Makan :
100 cc + - Iwu (15 x BB) :
615 cc
2400 cc 2615
cc
Keseimbangan
: Intake – output
: 2400 cc – 2615 cc
: - 215 cc
e.
Pola Gerak
-
Sebelum Sakit : pasien mengatakan dapat bergerak
bebas
-
Selama sakit : pasien mengatakan gerak terbatasi
karena terpasang infus
Indeks Korts
No
|
Fungsi
|
Mandiri
|
Dibantu
|
1.
|
Mandi
|
|
√
|
2.
|
Berpakaian
|
|
√
|
3.
|
Ke toilet
|
|
√
|
4.
|
Berpindah
|
√
|
|
5.
|
Kontinen BAK/BAB
|
√
|
|
6.
|
Makan
|
√
|
|
Indeks katz 3 (Mandiri kecuali mandi berpakaian
dan ke toilet)
f.
Pola Pemeliharaan Postur Tubuh
-
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan berolah raga 1
minggu sekali
-
Setelah Sakit : Pasien mengatakan hanya duduk
dan berbaring kadang juga jalan-jalan sebentar, karena terbatas
g.
Pola Kebersihan dan Berpakaian
-
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan mandi dan
berganti pakaian 2 x sehari tanpa dibantu keluarga
-
Selama Sakit : Pasien mengatakan disibin dan
ganti pakaian dibantu keluarga
h.
Pola Tidur dan Istirahat
-
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidur ± 7 – 8
jam / hari tanpa tidur siang
-
Selama sakit : Pasien mengatakan susah tidur dan
tidur selalu larut malam ± 6 jam/hari
i.
Pola Menghindari Bahaya
-
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan dapat
menghindari bahaya secara spontan dan tanpa bantuan
-
Selama Sakit : Pasien mengatakan memerlukan
bantuan keluarga saat mau menghindari bahaya
j.
Pola Komunikasi
-
Sebelum Sakit Pasien mengatakan berkomunikasi
baik dengan keluarga maupun teman-teman
-
Selama Sakit : Pasien mengatakan hanya
berkomunikasi dengan keluarga orang yang menjenguk serta tenaga medis
k.
Pola Beribadah
-
Sebelum sakit : pasien mengatakan sholat 5 waktu
bolong-bolong
-
Selama sakit : pasien mengatakan jarang sholat 5
waktu
l.
Pola Bekerja
-
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat
berangkat ke sekolah dan dapat mengerjakan tugas
-
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak dapat
sekolah dan harus ijin karena dirawat di RS
m.
Pola Rekreasi
-
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat berlibur
ke luar kota jika ada waktu luang
-
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak dapat
libur bersama keluarga karena sakit
n.
Pola Belajar
-
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tahu tentang
penyakitnya sejak usia 10 tahun dari
tim medis, tetapi belum begitu paham
-
Selama sakit : Pasien mengatakan lebih mendapat informasi
dari tim medis serta dokter.
Skala
Pola Menghindari Bahaya
No
|
Kemungkinan
jatuh
Modifikasi skala
morse
|
Skor
|
|
1.
|
Riwayat jatuh
|
Tidak
|
0
|
2.
|
Mempunyai diagnose sekunder
|
Ya
|
15
|
3.
|
Menggunakan alat bantu tidak
firah baring
|
Ya
|
15
|
4.
|
Terpasang infus
|
Ya
|
15
|
5.
|
Gaya berjalan : normal
|
Ya
|
0
|
6.
|
Status mental : orientasi
terhadap kemampuan
|
Ya
|
5
|
|
|
|
50
|
Keterangan :
a.
Skor 0 – 24 :
resiko rendah
b.
Skor 25 – 50 :
resiko sedang
c.
Skor >50 :
resiko tinggi jatuh
5. Data
Penunjang
a)
Hasil Laboratorium tanggal 10 Februari 2017
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Satuan
|
Rujukan
|
WBC
|
11.7 H
|
103 /mm3
|
(3.5 – 10.3)
|
RBC
|
4.53
|
103 /mm3
|
(3.80 – 5.80)
|
HGB
|
12.9
|
9/dl
|
(11.0 – 16.5)
|
HCT
|
33.8
|
%
|
(35.0 – 50.0)
|
PLT
|
227
|
103 /mm3
|
(150 – 390)
|
PPCT
|
188
|
%
|
(100 – 500)
|
MCV
|
75L
|
Nm3
|
(80 – 97)
|
MCH
|
28.5
|
Pg
|
(26.5 – 33.5)
|
MCHC
|
38.3
|
9/dl
|
(31.5 – 35.5)
|
RDW
|
14.4
|
%
|
(10.0– 15.0)
|
MPV
|
6.8
|
Nm3
|
(6.5 – 11.0)
|
PDW
|
13.0
|
%
|
(10.0 – 18.0)
|
DIFF
|
|
|
|
%LYM
|
18.7
|
%
|
(17.0 – 48.0)
|
%MON
|
3.9 L
|
%
|
(4.0 – 10.0)
|
%GRA
|
77.4
|
%
|
(43.0 – 76.0)
|
#LYM
|
2.1
|
103 /mm3
|
(1.2 – 3.2)
|
#MON
|
0.4
|
103 /mm3
|
(0.3 – 0.8)
|
#GRA
|
9.2 H
|
103 /mm3
|
(1.2 – 6.8)
|
Terapi tanggal 10 Februari 2017
1. Injeksi
di bangsal
-
Methil Prednizole 2 x 30 mg
-
Cefotaxime
3 x 700 mg
-
Dexametazole 3 x 4 mg
-
Aminopilin 10 mg
-
Infus RL 20 tpm
2. Terapi
selama di IGD
-
Infus RL 20 tpm
-
Injeksi aminopilin 10 mg
-
O2 3 lpm
-
Obat oral salbutamol ½ tab
3. Oral
-
Salbutamol 3 x ½ tab
-
Atirizim 1 x 1 cth
-
Nebulezer (ventolin) 3 x 1
4. Infus
-
RL 10 tpm
6. Data
Fokus
a. Data
Subyektif
-
Pasien mengatakan sesak nafas
-
Pasien mengatakan mual
-
Pasien mengatakan kurang begitu paham tentang
penyakitnya
b. Data
Obyektif
-
Pasien tampak sesak nafas RR : 26 x /menit, TD
120/60, N : 100 x/menit S : 360C
-
Pasien tampak mual
-
Pasien tampak bertanya kenapa tim medis mengenai
penyakitnya
7. Analisis
Data
No
|
Tgl
|
Data
|
Problem
|
Etiologi
|
1
|
11/02/
2017
|
DS : Pasien mengatakan masih sesak nafas
DO : Pasien tampak sesak dan terpasang O2 3 lpm
TTV
TD : 100/60 mmHg
N : 100x/mnt
S : 360C
R : 26 x/mnt
|
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
|
Mucus dalam jumlah berlebihan
|
2
|
11/02/2017
|
DS : Pasien mengatakan mual tidak nafsu makan
DO : Pasien tampak mual dan tidak mau makan
|
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
|
Mual dan muntah
|
3
|
11/02/2017
|
DS : Pasien mengatakan belum paham tentang penyakit asma
DO : Pasien tampak bertanya kepada tim medis
|
Kurangnya pengetahuan
|
Isif espestasi
yang salah, informasi yang
didapat tidak adekuat
|
8. Diagnosa
Keperawatan
DX
|
Diagnosa
|
Tanggal ditemukan
|
Tanggal teratasi
|
paraf
|
1.
|
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mocus dalam jumlah berlebihan
|
11/02/2017
|
|
|
2.
|
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual dan muntah
|
11/02/2017
|
|
|
3.
|
Kurangnya pengetahuan b.d isif ekspetasi yang salah informasi yang
didapat tidak adekuat
|
11/02/2017
|
|
|
9. Rencana
Keperawatan
Tgl
|
No
|
Tujuan dan KH
|
Intervensi
|
Rasional
|
11/02/17
|
1.
|
Setalah dilakukan kep 3 x 24 jam gangguan bersihan jalan nafas teratasi
dengan KH
-
TTV
TD : 100/60 mmHg
N : 100x/mnt
S
: 360C
R : 26 x/mnt
-
Sesak berkurang
|
-
Observasi TTV dan KU
-
Atur posisi semi fowler
-
Beri O2 sesuai indikasi
-
Ajarkan relaksasi nafas dalam
-
Kolaborasi dengan dokter
|
-
Untuk mengetahui status kesehatan pasien
-
Meningkatkan kenyamanan pasien
-
Menambah kebutuhan suplai O2 ke
tubuh pasien
-
Mempertahankan mental agar tetap rileks
-
Menentukan terapi tambahan
|
11/02/17
|
2.
|
Setelah dilakukan tindakan kep. 3 x 24 jam gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan dapat teratasi dengan KH
-
Mual berkurang
-
Nafsu makan bertambah
|
-
Berikan makanan yang bervariasi
-
Berikan makan sedikit tapi sering
-
Penkes mengenai kebutuhan nutrisi
-
Kolaborasi dengan dokter/ahli gizi
|
-
Membantu menyeimbangkan nutrisi
-
Menyediakan pilihan nutrisi yang dapat
diberikan pada pasien
-
Membantu pemenuhan gizi seimbang
-
Menambah pengetahuan diit kepada pasien
-
Memberikan nutrisi tambahan sesuai kebutuhan
nutrisi pasien
|
11/02/17
|
3.
|
Setelah dilakukan tindakan kep. 1x 40 menit
kurangnya pengetahuan dapat teratasi dengan KH :
-
Pasien dapat menjelaskan kembali tentang
penyakitnya
-
Pasien tidak bingung
-
Pasien dapat menyebutkan gejala tanda dan cara
menanganinya
|
-
Kaji tingkat pengetahuan pasien
-
Memberi waktu kepada pasien untuk bertanya
-
Anjurkan pasien untuk mengungkapkan apa yang
belum dimengerti
|
-
Untuk mengetahui pasien tau tentang
penyakitnya/tidak
-
Mengevaluasi pemahaman pasien
-
Mencegah pasien bingung
|
10. Implementasi
Tgl/Jam
|
No Dx
|
Implementasi
|
Respon
|
Paraf
|
12/02/2017
06.00
|
1
|
Memberikan obat oral salbutamol ½ tab
|
S : Pasien mau minum obat
O : obat masuk po
|
|
10.00
|
1,2,3
|
Melakukan TTV
|
S: Pasien mau dilakukan TTV
O : TD : 100/60
N : 100 x/menit
S : 360C
R : 26x/mnt
|
|
13.00
|
1
|
Mengatur posisi semi fowler
|
S : Pasien mengatakan iya
O : Posisi kepala lebih tinggi dari kaki
|
|
14.00
|
|
Membantu mengatur O2 2 lpm
|
S: Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
O : Pasien tampak memakai O2
|
|
12/02/2017
21.00
|
1,2,3
|
Memberikan injeksi
-
Cefotaxim 700 mg
-
Dexametazol 4 mg
|
S : Pasien mengatakan mau di injeksi
O : Obat masuk IV
|
|
21.45
|
2
|
Memberikan obat oral :
-
Salbutamol 1 cth
|
S : Pasien mengatakan mau minum obat
O : Obat masuk PO
|
|
01.00
|
1,2,3
|
Mengganti cairan infus RL 20 tpm
|
S : Pasien mengatakan “iya”
O : Cairan infus menetes 20 tpm
|
|
05.00
|
1,2
|
Melakukan TTV
|
S: Pasien mengatakan bersedia
O :
TD : 100/60 mmHg
N : 100x/mnt
S : 360C
R : 26 x/mnt
|
|
13/02/2017
|
1
|
Melakukan TTV
|
S : Pasien mengatakan “Iya”
O :
TD : 100/60 mmHg
N : 100x/mnt
S : 360C
R : 26 x/mnt
|
|
14.45
|
2
|
Memberikan obat oral salbutamol
|
S : Pasien mengatakan mau minum obat
O : Obat masuk PO
|
|
15.00
|
1,2
|
Memberikan injeksi cefotaxim
700 mg dan dexametazol 4 mg
|
S : Pasien mengatakan bersedia
O : Obat masuk melalui IV
|
|
15.45
|
1
|
Memberikan terapi nebulizer (ventolin 1 amp)
|
S : Pasien mengatakan “Iya”
O : Pasien tampak terpasang masker
|
|
16.00
|
1,2
|
Memberikan obat oral cetirizine 1 cth
|
S : Pasien mengatakan mau
O : Obat masuk PO
|
|
17.00
|
1,2
|
Memberikan injeksi dexametazol
4 mg cefotaxim 700 mg dan melakukan nebu vetolin 1 amp
|
S : Pasien mengatakan “iya”
O : Nebu terpasang
|
|
E. Evaluasi
Tanggal/jam
|
DX
|
Evaluasi
|
Paraf
|
13/02/2017
|
1
|
S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
O: TD : 100/60 mmHg
A : Gangguan ketidak efektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
-Pemberian terapi
nebulizer ventolin 1 amp
|
|
13/02/2017
|
2
|
S : Pasien mengatakan badan sudah tidak lemas
O : Turgor kulit 4-5 detik
A : Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan
-monitor intake cairan
|
|
13/02/2017
|
3
|
S : Pasien mengatakan sudah paham dan penatalaksanaan penyakitnya
O : Pasien sudah mengerti dan mampu menjelaskan
A : Masalah kurang pengetahuan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
-Kaji tingkat
pengetahuan pasien
|
|
Komentar
Posting Komentar