Asuhan Keperawatan PPOK (penyakit paru obstruksi kronik)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN :
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS
DI BANGSAL AROFAH RS MUHAMMADIYAH
SELOGIRI WONOGIRI



Description: Akademi Keperawatan Mambaul Ulum Surakarta
 

















Disusun Oleh :

  Nur Aziz 20151404                                                 







AKADEMI KEPERAWATAN MAMBA’UL ‘ULUM
SURAKARTA












ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN :
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS
DI BANGSAL AROFAH RS MUHAMMADIYAH
SELOGIRI – WONOGIRI

A.  Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Februari 2017, pukul 07.00 WIB. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien dan rekam medis.
1.    Biodata
a.    Biodata Pasien
1)   Nama                                            : Ny. S
2)   Umur                                            : 70 tahun
3)   Jenis Kelamin                               : Perempuan
4)   Pendidikan                                   : SD
5)   Agama                                          : Islam
6)   Pekerjaan                                      : Ibu Rumah Tangga
7)   Status Perkawinan                       : Janda
8)   Alamat                                         : Nguter, Sukoharjo
9)   Suku                                             : Jawa
10)  Bangsa                                        : Indonesia
b.    Biodata Penanggung Jawab
1)   Nama                                            : Tn. A
2)   Umur                                            : 45 tahun
3)   Jenis Kelamin                               : Laki-laki
4)   Agama                                          : Islam
5)   Pendidikan                                   : SLTP
6)   Pekerjaan                                      : Buruh
7)   Status Perkawinan                       : Menikah
8)   Alamat                                         : Nguter, Sukoharjo
9)   Suku                                             : Jawa
10)         Bangsa                                                : Indonesia
11)         Hubungan dengan Pasien       : Anak Kandung
c.    Masuk Rumah Sakit
Hari/ tanggal                                     : Kamis, 2 Februari 2017
No. RM                                             : 081xxx
Diagnosa Medis                                : PPOK+Dispneu
2.    Riwayat Kesehatan
a.    Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas.
b.    Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sesek nafas sejak 1 minggu yang lalu, lemes tida nafsu makan dan batuk sehingga oleh keluarga pasien dibawa ke RS PKU Muhammadiyah pada hari kamis 2 februari 2017. Di IGD pasien mendapat infus Asering 15 TPM, Injk Furosemid 20 mg/8 jam, Injk Ranitidine 50 mg/12 jam dan Injk Cefotaxime 1 g/12 jam kemudian dari IGD disarankan untuk rawat inap di bangsal Arofah. TTV TD: 120/90 mmHg, N : 100 x/menit S: 36 C RR : 32x/menit dan mendapat terapi Canul 3 LPM.
c.    Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien dan keluarga pasien mengatakan ± 1 tahun yang lalu pasien pernah dirawat di RSUD Kab. Sukoharjo dengan masalah yang sama, pasien menjalani rawat inap selama 7 hari.
d.   Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien dan keluarga pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular maupun menurun ataupun penyakit serupa seperti pasien.
3.    Pemeriksaan Fisik
a.    Kesadaran
Compos Mentis, GCS E4M6V5=15.
b.    Tanda-tanda vital
TD       : 120/90 mmHg
N         : 100 x/menit
R          : 32 x/menit
S          : 36°C
c.    BB/TB
            BB       : 45 kg
TB       : 160 cm
            IMT     : BB/TB(m)2=45/(1,6)2=45/2,56=17,57 kg/m2.
d.   Kepala
Rambut beruban, tidak ada luka, tidak ada benjolan, kepala sedikit kotor.
e.    Mata
Konjungtiva merah muda, simetris kanan dan kiri, sklera berwarna putih, pupil mengecil jika ada cahaya, kornea berwarna transparan.
f.     Hidung
Tidak terdapat polip, fungsi pembau baik, hidung terpasang oksigen dengan nasal canul 3 Lpm.
g.    Telinga
Daun telinga tampak simetris, tidak terlihat serumen, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
h.    Mulut
Tidak ada stomatitis, gigi ompong sebagian, fungsi menelan, mengunyah baik.
i.      Wajah
Tidak ada luka, tidak ada oedema.
j.      Leher
Nadi karotis teraba, tidak ada luka, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
k.    Dada
Paru-paru
Inspeksi           : Simetris, tidak ada luka, RR : 34x/menit
Palpasi             : Taktil fremitus jelas disemua area paru
Perkusi             : Sonor
Auskultasi       : Ronchi
Jantung
Inspeksi           : pengembangan dada simtris, tida ada luka
Palpasi             : Tidak ada nyeri tekan dan lepas
Perkusi             : Pekak
Auskultasi       : Terdengar bunyi jantung 1-2 lup-dup
l.      Abdomen
Inspeksi           : Bentuk permukaan datar, tidak ada luka
Auskultasi       : Bising usus terdengar 15x/menit
Perkusi             : Tympani
Palpasi             : Tidak ada nyeri tekan
m.  Genetalia
Tidak terpasang alat bantu Dower Chateter (DC), pasien tampak memakai pempers.
n.    Anus/Rektal
Tidak terdapat hemoroid.
o.    Ektremitas
Atas     : Lengkap, tidak ada luka, tangan kiri terpasang infus Asering 15tpm.
Bawah : Lengkap, tidak ada luka.


3
 

3    3
 

-
 

-
 

?  +
 

+
 
Reflek                         Oedeme                      Kekuatan Otot

3
 

      3
 

-
 

-
 

?   +
 

?     +
 
    

p.    Kulit
Sawo matang, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada jejas, cafilary refil time  (CRT) < 3 detik.
Skala Norton
Hal yang dinilai
4
3
2
1
Kondisi Fisik
Baik
Sedang
Buruk
Sangat buruk


ĂŒ


Status Mental
Sadar
Apatis
Bingung
Stupor

ĂŒ



Aktifitas
Jalan sendiri
Jalan dengan bantuan
Kursi roda
Ditempat tidur




ĂŒ
Mobilitas
Bebas bergerak
Agak terbatas
Sangat terbatas
Tidak mampu bergerak



ĂŒ

Inkontinensia
Kontinen
Kadang kontinen
Selalu inkontinen
Inkontinen urin dan alvi


ĂŒ


Kererangan :
16-20 : tidak beresiko
12-15 : beresiko
< 12   : resiko tinggi
Kesimpulan     : Beresiko dekubitus (13).
4.    Pengkajian Pola Fungsi Menurut Henderson
a.    Pola bernafas
Sebelum sakit      :Pasien mengatakan bernafas spontan, tidak  menggunakan alat bantu pernafasan.
Selama sakit        :Paseien mengatakan sesak nafas, pasien terpasang oksigen dengan nasal canul 3 Lpm.
b.    Pola Makan
Sebelum sakit      :Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menuyang tidak terkontrol, kadang lauk daging, sayur, gorengan dengan habis 1 porsi untuk sekali makan.
Selama sakit        :Pasien mengatakan makan 3x sehari habis 0,5 porsi dengan menu rumah sakit (Bubur Nasi) untuk sekali makan.
Status Nutrisi
A(Antropometri)           :BB: 45 kg, TB: 160 cm, IMT:17,57 kg/m2.
B(Biochemical)             : Tanggal 2 Februari 2017
                                      Hemoglobin 12,3 g/dl (11,0-16,5 g/dl), Hematokrit 35,0 103/mm3 (35,0-50,0 103/mm3), Leukosit 9,7 103/mm3 (3,5-10,0 103/mm3), Trombosit 251 % (150-390 %), Eritrosit 4,27 106/mm3 (3,80-5,80 106/mm3).
C(Clinical)                    : Pasien sadar, Compos Mentis (CM), GCS=E4V5M6=15.
D(Dietary)                    : Pasien mengatakan makan 3x sehari habis 0,5 porsi dengan menu rumah sakit (Bubur Nasi) untuk sekali makan.
c.    Pola minum
Sebelum sakit      : pasien mengatakan dapat minum ±7-8 gelas belimbing perhari dengan air putih(±1500 ml).
Selama sakit        : pasien mengatakan minum ±3-4 gelas belimbing perhari dengan air putih(±750 ml).
d.   Pola eliminasi
Sebelum sakit      :pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi padat, warna kekuning-kuningan, baukhas, tidak ada darah. BAK 4-5 x/hari(±800ml).
Selama sakit        : pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi padat, warna kekuning-kuningan, bau khas, tidak ada darah. BAK ±500 ml.
Balance Cairan
Input: Minum            : 750 cc            Output : Feses : 100 cc
 Injeksi             : 10 cc                          Urine   : 500 cc
 Infus               : 1000 cc          IWL (15xBB) : 675          +
CM (5xBB)     : 225         +                             1275
                        1985
Keseimbangan Cairan           = Intake-Output
= 1985-1275
= +710 (Normal 15xBB = 675)
e.    Pola gerak
Sebelum sakit      : pasien mengatakan bebas bergerak dan jalan secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit        : pasien mengatakan selama sakit gerakannya terbatas hanya berada ditempat tidur dan beraktifitas dibantu keluarga.
Indeks Katz
NO
Fungsi
Mandiri
Dibantu
1
Mandi

P
2
Berpakaian

P
3
Ketoilet

P
4
Berpindah

P
5
Kontinen BAB/BAK

6
Makan

P
Indeks Katz         : G (Ketergantungan untuk 5 fungsi diatas)
f.     Pola pemeliharaan postur tubuh
Sebelum sakit      : pasien mengatakan biasa olahraga setiap pagi dengan jalan-jalan.
Selama sakit        :pasien mengatakan tidak dapat kemana-mana hanya ditempat tidur.
g.    Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit      : pasien mengatakan tidur malam ±7 jam, tidur dengannyenyak, terkadang tidur siang ±2 jam.
Selama sakit        : pasien mengatakan tidur tidak nyenyak, ±6 jam/hari, karena batuk pasien tidur terjaga.
h.    Pola berpakaian dan kebersihan tubuh
Sebelum sakit      : pasien mengatakan mandi 2x sehari, dan ganti pakaian 2x sehari tanpa bantuan keluarga.
Selama sakit        : pasien mengatakan sibin 1x sehari dan diganti pakaian 1x sehari dengan bantuan keluarga.
i.      Pola menghindari bahaya
Sebelum sakit      : pasien mengatakan dapat menghindari bahaya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit        : pasien mengatakan hanya ditempat tidur, menghindari bahaya sepenuhnya dibantu keluarga.
Modifikasi Skala Morse
1
Riwayat jatuh
tidak
0
2
Mempunyai diagnosa sekunder
ya
15
3
Menggunakan alat bantu : tidak tirah baring
ya
0
4
Terpasang infus
ya
20
5
Gaya berjalan : Lemah
ya
10
6
Status mental : orientasi terhadap kemampuan
ya
0
Kesimpulan         : resiko jatuh sedang (45)
j.      Pola beribadah
Sebelum sakit      : pasien mengatakan sholat 5 waktu sehari semalam rutin.
Selama sakit        : pasien mengatakan selama sakit sholat 5 waktu ditempat tidur dengan tayamum.
k.    Pola komunikasi
Sebelum sakit      : pasien mengatakan pasien dapat berkomunikasi dengan baik kepada keluarga, tetangga dan teman-temannya.
Selama sakit        : pasien mengatakan pasien hanya dapat berkomunikasi dengan keluarga,tim medis serta pasien lainnya dengan baik serta kerabat yang menjenguk.
l.      Pola bekerja
Sebelum sakit      : pasien mengatakan pekerjaannya adalah ibu rumah tangga.
Selama sakit        : pasien mengatakan tidak dapat beraktifitas dan hanya ditempat tidur.
m.  Pola rekreasi
Sebelum sakit      : pasien mengatakan biasa mencari hiburan dengan jalan pagi hari setelah sholat shubuh.
Selama sakit        : pasien mengatakan hiburannya hanya keluarga dan kerabatnya yang menjenguk.
SKOR MINI MENTAL
No
Pertanyaan
Benar
Salah
1
Tanggal berapa hari ini ?
P

2
Hari apakah ini ?
P

3
Apa nama tempat ini ?
P

4
Berapa no. Telpon/ no. Rumah/ jalan ?

P
5
Berapa usia anda ?
P

6
Kapan anda lahir ?
P

7
Siapa nama presiden sekarang ?
P

8
Siapa nama presiden sebelumnya ?
P

9
Siapa nama ibumu sebelum lahir ?
P

10
20-3 = ... ?
P

Jumlah kesalahan : 1 Baik
n.    Pola belajar
Sebelum sakit      : pasien mengatakan biasa mencari informasi dengan menonton TV.
Selama sakit        : pasien dan keluarganya pasien mengatakan paham setelah dijelaskan oleh tim medis.
5.    Data Penunjang
a.    Pemeriksaan laboratorium tanggal 2 Februari 2017
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Rujukan
WBC
9,7
103/mm3
3,5-10,0
RBC
4,27
103/mm3
3,80-5,80
HCB
12,3
g/dl
11,0-16,5
HCT
35,0
103/mm3
35,0-50,0
PLT
251
%
150-390
PCT
174
”/M3
100-500
MCV
82
Pg
80-97
MCH
28,8
g/dl
26,5-33,5
MCHC
35,1
”%
31,5-35,0
RDW
15,7
”M3
10,0-15,0
MPV
6,9
%
6,5-11,0
DDW
13,1
%
10,0-18,0
b.    Pemeriksaan thorak tanggal 2 Februari 2017
Hasil :
1)   Cordis : Cardiomegali
2)   Pulmo : Bronchitis dengan gambaran emifisematis long
c.    Terapi di IGD tanggal 2 Februari 2017
1)   Infus Asering 15 tpm
2)   Injeksi Cefotaxime 2x1 gram
3)   Injeksi Ranitidine 2x50 gram
4)   Injeksi Furosemid 4x40 mg
5)   Oral Ambroxol 3x1 tab
6)   Oksigen dengan nasal canul 3 Lpm
7)   Nebulizer Ventolin : Flexotid 1 : 1/8 jam
d.   Terapi di bangsal
1)   Infus Asering 15 tpm
2)   Injeksi Cefotaxime 2x1 gram
3)   Injeksi Ranitidine 2x50 gram
4)   Injeksi Furosemid 4x40 mg
5)   Oral Ambroxol 3x1 tab
6)   Oral KSR 3x1 tab
7)   Oksigen dengan nasal canul 3 Lpm
8)   Nebulizer Ventolin : Flexotid 1 : 1/8 jam
6.    Data Fokus
a.    Data Subjektif
1)   pasien mengatakan sesak nafas
2)   pasien mengatakan batuk
3)   pasien mengatakan sekret tidak bisa keluar
4)   pasien mengatakan selama sakit gerakannya terbatas hanya berada ditempat tidur dan beraktifitas dibantu keluarga
5)   pasien mengatakan tidak dapat bergerak bebas
6)   pasien mengatakan tidur tidak nyenyak, ±6 jam/hari dan sering terbangun
7)   pasien mengatakan disibin 1x sehari dibantu keluarga
b.    Data Objektif
1)   Tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
N  : 90 x/menit
R  : 24 x/menit
S   : 36°C
2)   Pasien tampak sesak/ kesulitan bernafas
3)   Pasien tampak gelisah
4)   Pasien tampak cemas
5)   Pasien terpasang infus Asering 15 TPM
6)   Pasien tampak berada ditempat tidur
7)   Pasien terpasang Canul o2 3 LPM

7.      Analisa Data
No.
Tanggal
Data
Problem
Etiologi
1
7-2-2017
DS :
1.    pasien mengatakan sesak nafas
2.    pasien mengataakn batuk batuk
3.    pasien mengatakan sekret tidk bisa keluar
DO :
1.    pasien tampak sesak
2.    pasien tampak cemas
3.    Tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
N  : 90 x/menit
R  : 24 x/menit
S   : 36°C
4.    Hidung terpasang oksigen dengan nasal canul 3 Lpm
5.    Pada pemeriksaan fisik paru terdengar auskultasi ronchi
6.    Pasien terpasang oksigen dengan nasal canul 3 Lpm
7.    Pemeriksaan thorak tanggal 2 Februari 2017
Hasil :
a.     Cordis : Cardiomegali
b.     Pulmo : Bronchitis dengan gambaran emifisematis long


Bersihan jalan nafas tidak efektif
Penumpukan sekret
2
7-2-2017
DS :
1.  pasien mengatakan selama sakit gerakannya terbatas hanya berada ditempat tidur dan beraktifitas dibantu keluarga
2.  pasien mengatakan tidak dapat beraktifitas dan hanya ditempat tidur
DO :
1.     Tanda-tanda vital :
TD: 120/80 mmHg
N  : 90 x/menit
R  : 24 x/menit
S    : 36°C
2.     Pasien tampak memakai pempers
3.     Tangan kiri terpasang infus Asering 15 tpm
4.     Skala Norton
Kesimpulan : Beresiko dekubitus (13)
5.     Indeks Katz : G (Ketergantungan untuk semua fungsi diatas)
6.     Modifikasi Skala Morse
Kesimpulan : resiko jatuh sedang (45)


Intoleransi aktifitas
Kelemahan umum
3
7-2-2017
DS :
1.  pasien mengatakan tidur tidak nyenyak, ±6 jam/hari, dan sering terbangun
DO :
1.    Tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
N  : 90 x/menit
R  : 24 x/menit
S  : 36°C
2. pasien tampak gelisah
Resiko gangguan istirahat tidur
Kegelisahan/ sering bangun malam

B.  Diagnosa Keperawatan
No.Dx
Diagnosa Keperawatan
Tgl. Ditemukan
Tgl. Teratasi
Paraf
1
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan sekret
7 Februari 2017


2
Intoleransi aktifitas b/d kelemahan umum
7 Februari 2017


3
Resiko gangguan istirahat tidur b/d kegelisahan sering bangun malam
7 Februari 2017



C.  Rencana Keperawatan
No.Dx
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
Paraf
1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah bersihan jalan nafas tidak efektif dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1.    Frekuensi nafas dalam batas normal : 16-20 x/ menit
2.    Sekret dapat keluar
3.    Pasien tidak batuk
1.    Kaji TTV
2.    Berikan posisi semi fowler
3.    Berikan O2 sesuai kebutuhan
4.    Ajarkan teknik distraksi relaksasi
5.    Kolaborasi dengan tim medis
1.    Mengetahui keadaan umum dan mengetahui adanya abnormalitas pada pernafasan pasien
2.    Memberi posisi nyaman dan memaksimalkan ekspansi paru pada saat pernafasan
3.    Memberi oksigen sesuai kebutuhan pasien
4.    Memberi rasa nyaman dan rileks
5.    Memberi terapi sesuai kebutuhan pasien

2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah intoleransi aktifitas dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1.    Pasien dapat melakukan aktifitas secara bertahap
2.    Pasien dapat beraktifitas tanpa bantuan orang lain
1.   Kaji TTV
2.   Kaji tingkat ketergantungan pasien
3.   Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL
4.   Bantu pasien memilih aktifitas sesuai kemampuan
5.   Kolaborasi dengan keluarga
6.   Kolaborasi dengan tim medis
1.    Mengetahui keadaan umum pasien
2.    Sebagai dasar untuk memberikan latihan gerak pasien
3.      Membantu memenuhi kebutuhan ADL pasien
4.      Membantu memilih latihan gerak sesuai kemampuan pasien
5.      Mendukung pasien untuk memenuhi kebutuhan ADL
6.      Memberikan terapi sesuai kebutuhan pasien

3
Setelah melakukan tindakan keperawatan selama 3x4 jam resiko gangguan kebutuhan istirahat tidur dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1.    Pasien tidak tidur terjaga
2.    Pasien mendapatkan jam istirahat tidur yang berkualitas
1.    Kaji faktor yang menyebabkan gangguan tidur
2.    Ciptakan suasana nyaman
3.    Ajarkan distraksi relaksasi
4.    Batasi pengunjung selama periode istirahat
5.    Kolaborasi dengan tim medis
1.    Mengetahui penyebab gangguan istirahat tidur
2.    Memberi rasa nyaman
3.    Memberi rasa nyaman dan rileks
4.    Mencegah terjadinya ketidaknyamanan pada pasien
5.    Memberi terapi sesuai kebutuhan pasien





D.  Tindakan Keperawatan
Tgl/Jam
No.Dx
Implementasi
Respon
Paraf
7-2-2017
07.00













07.15




07.30






08.00



c



09.00




12.00




13.00




13.30
1,2,3














1




1






1,2,3



1,3



1




1,2,3




2




2
Mengkaji TTV, mengkaji faktor penyebab gangguan istirahat tidur, mengkaji tingkat ketergantungan pasien





Memposisikan semi fowler



Memasang oksigen dengan nasal canul 3 Lpm



Menginjeksi cefotaxime 1 g, ranitidine 50 mg
Mengajarkan teknik distraksi relaksasi

Memberi terapi nebulizer Ventolin : Flexotid 1 : 1
Memberi obat oral ambroxol 1 tab, KSR 1 tab, furosemid 1 tab
Menciptakan suasana nyaman


Membantu pasien memenuhi kebutuhan ADL
S : Pasien mengatakan sesak nafas, batuk, jika malam pasien tidur terjaga karena batuk terus menerus, semua aktifitas pasien dibantu oleh keluarga
O : TTV :
TD : 120/90 mmHg
N : 100 x/menit
R : 32 x/menit
S : 36°C
S : Pasien mengatakan iya
O : Pasien tampak berposisi semi fowler
S : Pasien mengatakan iya
O : Pasien tampak terpasang oksigen dengan nasal canul 3 Lpm
S : Pasien mengatakan iya
O : Injeksi tampak masuk lewat IV
S : Pasien mengatakan iya
O : Pasien tampak kooperatif
S : Pasien mengatakan iya
O : Obat tampak masuk lewat nasal
S : Pasien mengatakan mau minum obat
O : Obat diterima pasien
S : Pasien dan keluarga pasien mengatakan iya
O : Suasana tampak nyaman
S : Pasien mengatakan iya
O : Pasien tampak terbantu

8-2-2017
07.00












07.30



08.00




09.00




10.00





12.00




12.30
1,2,3













1,2



1,2,3




2




3





1,2,3




3

Mengkaji TTV, mengkaji penyebab gangguan tidur pasien, mengkaji tingkat ketergantungan pasien





Mengajarkan teknik distraksi relaksasi

Menginjeksi cefotaxime 1 g, ranitidine 50 mg, furosemid 20 mg
Memotivasi keluarga untuk mendorong pasien beraktifitas
Memberi arahan keluarga untuk membatasi jumlah pengunjung
Memberi obat oral KSR 1 tab, ambroxol 1 tab

Menciptakan suasana nyaman
S : Pasien mengatakan masih sedikit sesak, batuk berkurang, tidur hanya terjaga sebentar, aktifitas masih dibantu keluarga
O : TTV
T : 130/80 mmHg
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
S : 37ÂșC
S : Pasien mengatakan iya
O : Pasien tampak kooperatif
S : Pasien mengatakan iya
O : Injeksi masuk lewat IV

S : Keluarga pasien mengatakan bersedia
O : Keluarga pasien tampak paham
S : Keluarga pasien mengatakan iya
O : Keluarga tampak paham


S : Pasien mengatakan mau meminum obat
O : Obat tampak diterima pasien
S : Pasien mengatakan iya
O : Suasana tampak lebih nyaman

9-2-2017
15.00









17.00



20.00
1,2,3










1,2,3



1,2,3
Mengkaji TTV, mengkaji penyebab gangguan istirahat tidur pasien, mengkaji tingkat ketergantungan pasien

Memberikan obat oral ambroxol 1 tab, KSR 1 tab
Memberi injeksi ranitidine 50 mg
S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang, batuk berkurang, sudah bisa tidur
O : TTV
T :120/80 mmHg
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5ÂșC
S : Pasien mengatakan iya
O : Obat tampak masuk lewat oral
S : Pasien mengatakan iya
O : Injeksi masuk lewat IV






E.  Evaluasi
Tgl/Jam
No.Dx
Evaluasi
Paraf
10-2-2017
1
S: Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
    Pasien mengatakan batuk berkurang
O: pasien tampak lebh segar
Pasien tidak memakai alat bantu pernafasan
A: Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi
P: Intervensi dihentikan

10-2-2017
2
S: Pasien mengatakan aktifitasnya sudah bisa dilakukan mandiri
O: Pasien tampak lebih rileks
A: Masalah intoleransi aktifitas teratasi
P: Intervensi diihentikan

10-2-2017
3
S: Pasien mengatakan sudah bisa tidur dengan nyenyak
O: Pasien tidur ±8 jam dengan nyenyak
A: Masalah resiko gangguan istirahat tidur teratasi
P: Intervensi dihentikan



Komentar

Postingan Populer